Rabu, 13 November 2019

BAGAIMANA ISLAM MEMANDANG FENOMENA DEPRESI?

Hey, ada yang baru nih!

Saat kamu bertanya, Islam juga bisa menjawab!


Orang yang lagi depresi itu gak bisa kita pandang sesederhana "Orang beriman kok stres sih?". Karena orang beriman itu juga manusia biasa. Punya emosi, dan punya masalah. Orang beriman yang kuat sekalipun, punya peluang mengalami stres, cemas, sedih, bahkan depresi dengan berbagai tingkatan, dari yang rendah ke tinggi.

Fenomena depresi tidak bisa dipandang sebagai fenomena spiritual semata. Fenomena depresi adalah fenomena multidimensi, walaupun memang spiritual ada bagian di dalamnya. Tapi, bukan satu-satunya. Ada aspek lain di dalamnya: Aspek Psikologis, misalnya trauma masa kecil. Dan Aspek Biologis/Fisiologis, misalnya kondisi hormon.

Coba kita cek Surah Maryam ayat 22-26. Pada ayat tersebut di kisahkan bahwa Siti Maryam yang tengah bersusah payah melahirkan Nabi Isa As. Begitu kesusahannya Maryam baik secara fisik karena melahirkan, terlebih secara batin karena memikirkan bagaimana orang-orang akan menilainya nanti? Seorang perempuan yang dihormati karena kesuciannya pulang dengan bayi laki-laki? Bahkan saking merasa susahnya sampai Maryam berkata, "Alangkah lebih baik jika aku mati sebelum ini dan menjadi orang yang diabaikan dan dilupakan."

Bayangin gaes, perempuan dengan keimanan sekuat Siti Maryam, perempuan yang dimuliakan Allah, yang kelak jadi Ibu dari seorang Nabi, bilang kepengin mati aja😂
Bayangin coba seandainya Allah sama malaikat Jibril bilang, "Wahai Maryam, masa sih perempuan semulia engkau sedih dan stres sampai bilang begitu? Mungkin kau kurang iman, Hai Maryam. Ayo ngaji lagi yang benar! Orang mukmin gak mungkin stres."

Tapi Allah dan malaikat jibril enggak begitu dong gaes. Enggak nyinyir. Enggak ngecap yang jelek-jelek. Justru Siti Maryam dihibur. Apa kata malaikat jibril? Malaikat jibril berkata dari tempat yang rendah (posisi yang menyamankan bagi seseorang yang sedang bersedih. Bukan posisi 'komando'). "Janganlah engkau bersedih hati. Sesungguhnya Allah telah menjadikan anak sungai mengalir di bawahmu. Dan goyangkanlah pohon kurma itu, niscaya itu akan menggugurkan kurma yang matang untukmu. Maka makan, minum, dan bersenang hatilah engkau."

Itu dihibur loh gaes sama Allah dan malaikat jibril. Tapi kenapa sebagian dari manusia kalau ketemu orang yang lagi sedih, merana, stres, depresi, itu ada aja yang di komentarin, "Ah, lu sholatnya gak bener kali". Walaupun kenyataannya memang sholatnya belum baik, tapi bukan itu kalimat yang dibutuhkan saat itu. First thing first lah. Utamakan empati. Tunjukkan kepedulian dulu.

Ayat tentang Siti Maryam tadi sesungguhnya menarik sekali untuk dikaji. Karena kesesuaiaannya dengan ilmu psikologi. Maka sebenarnya ilmu psikologi itu sangat penting, dan jangan dianggap ilmu sekuler. Memang berasal dari barat, tapi bukan kah Allah mengisyaratkan supaya manusia mengenali dirinya sendiri? Barangsiapa yang mengenali dirinya sendiri, maka ia akan mengenali Tuhannya. Nah, ilmu psikologi ini hanya alat. Jika dipakai untuk menggali ke Maha Besar-an Allah, apa bisa? Tentu bisa, tergantung siapa dan bagaimana memakainya.

Jadi, untuk bahasan tentang depresi dalam pandangan islam, depresi adalah kondisi multidimensi. Bukan hanya tergantung pada kondisi spiritual seseorang. Gak sesederhana, "kurang ibadah". Bukan berarti menafikkan peran kekuatan spiritual loh ya. Memang betul, kekuatan spiritual bisa membantu. Misalnya, membuat lebih sabar, membuat tetap percaya sama kebaikan takdir Allah. Tetapi ada dimensi lain selain spiritual yang bekerja dengan cara yang berbeda. Misalnya biologis/fisiologis, yakni tentang bagaimana otak, hormon, dan tubuh secara umum. Tentu dimensi ini bisa ditreatment dengan cara yang berbeda dengan dimensi spiritual.

Maka dari itu, mari menjadi orang yang mudah berempati. Banyak orang yang sedang stres/depresi tidak mendapat respon yang sesuai (di nyinyiri, di judge, di ceramahi), sehingga malah memperparah kondisi stres/depresinya.

Jaga kesehatan mentalmu seperti kamu menjaga kesehatan fisikmu!
Salam Cinta,
Ariya~

Memosisikan Diri Sebagai Leeteuk Super Junior

  Happy15thAnniv_WalkTogether! Park Jung Soo a.k.a Leeteuk Super Junior Bagiku, sosok Leeteuk wajib dicintai. Jangankan aku, ELF (sebutan  p...